Followers

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar

]

mikrooranisme

Diposting oleh Unknown Sabtu, 28 September 2013


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latarbelakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler) . Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiologi.Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme.Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.[ Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel l

1.2   Tujuan
-Agar mahasiswa lebih memahami tentang Mikroba

1.3   Rumusan masalah
1.      Bagaimana pertumbuhan mikroba Udara, Air dan Makanan?
2.      Apa flora normal dalam tubuh manusia?
3.      Bagaimana tubuh manusia sebagai media pertumbuhan?


BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Mikroba Udara, Air dan Makanan
1. Mikroba Udara
Kelompok mikroba yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalge.  Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora). 
Mikrooganisme di udara dibagi menjadi 2, yaitu mikroorganisme udara di luar ruangan dan mikroorganisme udara di dalam ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan.
1.  Mikroba di Luar Ruangan
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun terestrial. Mikroba di udara pada ketinggian 300-1,000 kaki atau lebih dari permukaan bumi adalah organisme tanah yang melekat pada fragmen daun kering, jerami, atau partikel debu yang tertiup angin. Mikroba yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di bawah ketinggian 500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium, yeast, fragmen dari miselium, spora fungi, serbuk sari, kista protozoa, alga, Micrococcus, dan Corynebacterium, dan lain-lain. 
2.  Mikroba di dalam Ruangan
Dalam debu dan udara di sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita penyakit menular, telah ditemukan mikroba seperti bakteri tuberkulum, streptococcus, pneumococcus, dan staphylococcus. 
Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa. Pada proses tersebut ikut keluar cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba. Virus dari saluran pernapasan dan beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu dan udara. Patogen dalam debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang mengandung patogen.  Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan berbicara. Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan mikroba. Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara 10.000 sampai 100.000.  Banyak patogen tanaman juga diangkut dari satu tempat ke tempat lain melalui udara dan penyebaran penyakit jamur pada tanaman dapat diprediksi dengan mengukur konsentrasi spora jamur di udara.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Mikroba di Udara
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara adalah suhu atmosfer, kelembaban, angin, ketinggian, dan lain-lain. Temperatur dan kelembaban relatif adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas dari mikroorganisme dalam aerosol. Studi dengan Serratia marcesens dan E. coli menunjukkan bahwa kelangsungan hidup udara terkait erat dengan suhu. Peningkatan suhu menyebabkan penurunan waktu bertahan.

Contoh Penyakit Serta Cara Penyebarannya Melalui Udara

1.      Tuberkulosis atau TBC
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Pada umumnya penularan TBC terjadi secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan dengan si penderita, yaitu melalui ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas penderita. Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, Lamanya dari terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan sampi tahunan membuat penyakit ini digolongkan penyakit kronis.
2. Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membran atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjangMeningitis yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia, nesseria meningtidis. Dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sering makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya.
Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum, memegang hewan peliharaan.
3. Pneumonia
Pneumonia atau yang dikenal dengan nama penyakit radang paru-paru ditandai dengan gejala yang mirip dengan penderita selesma atau radang tenggorokan biasa, antara lain batuk, panas, napas cepat, napas berbunyi hingga sesak napas, dan badan terasa lemas. Penyakit ini umumnya terjadi akibat bakteri Streptococus pneumoniae dan Haemopilus influenzae yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh. Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Pengendalian penyakit yang terbawa udara
1) Imunisasi
Dengan pemberian vaksin rubella pada anak-anak laki-laki dan perempuan sejak dini.

2) Pengubahan kandungan jasad penyebab  infeksi di udara dengan penyaringan, sterilisasi atau pengenceran.
Penyaringan udara yang diputar ulang dengan mengalirkan jumlah udara melalui penyaring dengan memerlukan sistem ventilasi komplek ditambah penggunaan energi yang besar. Teknik pengendalian di udara dengan pengenceran dengan melakukan penggantian udara dalam dengan udara luar secara terus-menerus. 

Terdapat juga metode untuk mengendalikan penyakit yang disebarkan melalui udara, yaitu :
a)  Metode sinar ultraviolet
Digunakan pada ruangan yang sesak dengan daya tembus jelek, merusak mata sehingga sinar harus diarahkan ke langit-langit.
b)  Metode aliran udara satu arah
Digunakan di laboratorium industri ruang angkasa dengan batasan mahal untuk pemanasan atau pengaturan udara.
c)  Metode sirkulasi ulang, udara tersaring
Digunakan di tempat apa saja dengan batasan penyaring harus sering diganti.
d)  Metode pembakaran
Digunakan pada ventilasi udara dari cerobong yang didalamnya terdapat organisme yang menginfeksi sedang dipindahkan (Volk and Wheeler, 1989). Upaya untuk membebaskan udara dalam ruangan dari mikroba Saat ini telah banyak dijual penyejuk udara/ AC dengan kemampuan anti mikroba.


 2. Mikroba Makanan

Mikroba adalah organisme mikroskopik (sebagian besar satu sel) yang terlalu kecil untuk dapat dilihat menggunakan mata telanjang. Mikroba berukuran sekitar seperseribu milimeter (1 mikrometer) atau bahkan kurang, walaupun ada juga yang lebih besar dari 5 mikrometer. Karenanya, mikroba hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop. Mikroba yang ditemukan pada pangan adalah: Bakteri dan Jamur

1. Bakteri
Bakteri dimanfaatkan pada pembuatan makanan dan minuman melalui proses fermentasi/pemeraman. Jenis-jenis bakteri fermentasi adalah:
- Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus untuk pembuatan Yoghurt dengan bahan baku susu
- Streptococcus lactis untuk pembuatan mentega dengan bahan baku susu
- Lactobacillus sp. Untuk pembuatan terasi dengan bahan baku ikan
- Lactobacillus sp. Untuk asinan buah-buahan dengan bahan baku buah
- Pediococcus cerevisiae untuk pembuatan sosis dengan bahan baku daging
- Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus lactis untuk pembuatan kefir dengan bahan baku susu
2. Jamur
Jamur dapat dimanfaatkan sebagai makanan dan untuk produksi makanan/minuman. Berikut adalah beberapa jenis jamur yang berfungsi sebagai bahan makanan.
1.Auricularia polytricha (jamur kuping).
2.Lycoperdon pyriforme (jamur kelentos).
3.Volvariella volvacea (jamur merang)
4.Cantharellus cibarius (kantarel).
Jamur yang berperan dalam Produksi Makanan dan Minuman adalah:
1.Neurospora sitophila, jamur ini dimanfaatkan dalam pembuatan oncom
2.Rhizopus oligosporus, jamur ini dimanfaatkan dalam pembuatan tempe
3.Aspergillus wentii dan Aspergillus oryzae, kedua jenis jamur ini dimanfaatkan dalam pembuatan kecap atau tauco.
4.Saccharomyces cerevisiae, jamur yang dimanfaatkan dalam pembuatan tape dengan cara fermentasi.
Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti, kedua jenis jamur ini dimanfaatkan dalam pembuatan keju.

3. Mikroba air

Jumlah dan jenis mikrooganisme yang terdapat di dalam air bervariasi bergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.Sumber air
Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air dipengaruhi oleh sumber air tersebut, misalnya air atmosfer (air hujan/salju), air permukaan (danau, sungai), air tanah (sumur, mata air), air tergenang (air laut), dsb.
2.Komponen nutrien dalam air
Air, terutama air buangan sering mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu. Semua air secara alamiah juga mengandung mineral-mineral yang cukup untuk kehidupan mikroorganisme di dalam air.
3.Komponen beracun
Komponen beracun yang terdapat di dalam air mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air tersebut.
4.Organisme air
Adanya organisme lain di dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme air sebagai contoh plankton merupakan organisme yang makan bakteri, ganggang dan plankton lainnya, sehingga adanya plankton dapat mengurangi jumlah organisme-organisme tersebut.
5.Faktor fisik
Jumlah dan jenis mikroorganisme juga dipengaruhi oeh faktor-faktor fisik seperti: suhu, pH, tekanan osmotik, tekanan hidrostatik, aerasi, dan penetrasi sinar matahari. Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air buangan selain dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas juga dipengaruhi oleh jenis polutan air tersebut. Misalnya air yang terpolusi oleh kotoran hewan dan manusia mengandung bakteri-bakteri yang berasal dari kotoran seperti Esherchia coli, Streptokoki fekal, Clostridium perfringens.

 Mikroorganisme di Air Tanah
Air tanah mangandung zat-zat anorganik maupun zat-zat organic yang merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme). Air tanah pada umumnya paling sedikit mengandung mikroorganisme dan air tanah yang terdapat pada bagian yang dalam sekali hampir tidak mengandung mikroorganisme. Sebaliknya air permukaan sering banyak mengandung mikroorganisme yang berasal dari tanah dan dari organisme yang terdapat di danau-danau dan sungai-sungai. Bakteri, protozoa dan virus adalah salah satu ancaman tertua untuk air minum dan bertanggung jawab untuk penyakit yang ditularkan melalui air saat ini.
1. Bakteri Coliform
Bakteri koliform adalah bakteri paling sering dikaitkan dengan kualitas air. Bakteri Coliform adalah kelompok besar dari berbagai jenis bakteri.Coliform adalah kelompok bakteri gram n         egatif, berbentuk batang, tidak berspora yang pada umumnya menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Salah satu anggota kelompok coliform adalah E.Coli. Karena E. coli adalah bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia, E. coli sering disebut sebagai coliform fecal. Bakteri Coliform terdiri atas 4 genus, yaitu; Escherichia, Enterobacter, Klebsiella, dan Citrobakter. Adanya bakteri coliform pada bahan makanan menunjukkan tingkat sanitasi penanganan suatu produk.
Bakteri Coliform dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Coliform fecal adalah anggota dari Coliform yang mampu memfermentasi laktosa pada suhu 44,5oC, misalnya E. Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia dan (2) Coliform non-fecal, misalnya E. Aeroginosa biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman yang telah mati. Menurut Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology Edisi ke-7 E. coli dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
2. Virus dan Protozoa
Selain bakteri, dua jenis mikroorganisme patogen dapat mempengaruhi kualitas air, yaitu virus dan protozoa. Giardia lamblia dan Cryptosporidium adalah parasit protozoa yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
- Giardia lamblia
Giardia telah menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir sebagai penyakit yang ditularkan melalui air yang hidup secara parasit di usus manusia dan hewan. Mereka memiliki dua tahap, salah satunya adalah bentuk kista yang bisa ditelan dari air yang terkontaminasi. Setelah kista memasuki perut, organisme dilepaskan ke saluran pencernaan di mana ia akan menempel pada dinding usus. Akhirnya protozoa akan pindah ke usus besar di mana mereka encyst lagi dan diekskresikan dalam tinja dan kembali ke lingkungan.
Setelah di dalam tubuh, giardia penyebab giardiasis, penyakit yang ditandai dengan gejala seperti diare, kram perut, mual, penurunan berat badan, dan kesulitan pencernaan umum. Gejala ini berlangsung selama sekitar satu minggu, namun beberapa orang dapat mengalami infeksi yang lebih kronis dengan gejala serupa dan bahkan lebih besar tingkat penurunan berat badan. Giardiasis jarang fatal, dan bisa diobati medicinally oleh kuinakrin, metronidazol, dan furazolidon.Giardia memasuki pasokan air melalui kontaminasi oleh bahan tinja. Bahan tinja bisa masuk ke air dari:
• Limbah dibuang ke air melalui kontaminasi silang dan garis air limbah
• Limbah langsung dibuang dari limbah pabrik kecil ke danau atau sungai
• Limbah dibuang ke danau atau sungai dari toilet kabin
• Hewan membawa kista, menyimpan feces mereka langsung ke dalam air
• Curah hujan memindahkan kista diendapkan dari hewan pada tanah ke badan air.
Jika air terkontaminasi dengan giardia, adalah mungkin untuk membunuh kista hanya dengan air mendidih.
- Cryptosporidium
Cryptosporidium parvum adalah parasit protozoa yang menyebabkan Cryptosporidiosi. Pada tahun 1993, lebih dari 400.000 orang di Milwaukee, Wisconsin jatuh sakit setelah minum air yang tercemar. Sejak wabah ini, telah ada dorongan lebih besar untuk menghapus cryptosporidium dari pasokan air kota.
Cryptosporidium disebarkan oleh penularan ookista melalui air minum yang telah terkontaminasi dengan feces yang terinfeksi mamalia. Ookista dari manusia ke manusia lain infektif banyak, dan banyak hewan bertindak sebagai reservoir ookista yang dapat menginfeksi manusia. Begitu dalam inangnya, istirahat ookista, melepaskan empat spora bergerak yang menempel pada dinding saluran pencernaan, dan akhirnya membentuk ookista lagi yang dapat dikeluarkan. Gejala terjadi 2 sampai 10 hari setelah infeksi. Gejala-gejala ini meliputi diare, sakit kepala, kram perut, mual, muntah, dan demam rendah. Tidak ada perawatan terhadap protozoa meskipun ada kemungkinan untuk mengobati gejala. Setelah sekitar 1-2 minggu, gejala mereda sebagai sistem kekebalan tubuh berhenti infeksi.
Namun bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh seperti bayi, manula, orang-orang dengan AIDS, atau cangkok, Cryptosporidiosis bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup. Terinfeksi feces Cryptosporidium memasuki pasokan air baik dari kontaminasi silang garis limbah dengan saluran air, atau air permukaan yang terinfeksi dengan kotoran hewan yang terkontaminasi. pengolahan air proses yang memanfaatkan koagulasi , sedimentasi , filtrasi dan klorinasi dapat menghapusnya. Namun, karena ukurannya yang kecil dan ketahanan terhadap klorinasi, perawatan ini mungkin tidak bekerja. Jika cryptosporidium merupakan masalah di daerah Anda, merebus air selama sedikitnya satu menit adalah cara yang efektif untuk membunuh itu.Seperti giardia, jika Anda berada di sistem publik, Anda akan menerima pemberitahuan jika tingkat cryptosporidium telah meningkat.
- Hepatitis A:
Hepatitis A adalah virus enterik yang sangat kecil. Hal ini dapat ditransfer melalui air yang terkontaminasi, menyebabkan KLB. Virus ini dikeluarkan oleh orang yang membuang tinja, dan jika kotoran mencemari pasokan air, maka virus ini dibawa dalam air sampai dikonsumsi oleh manusia. Gejala seperti hati meradang, disertai oleh kelesuan, anoreksia, kelemahan, mual, demam dan sakit kuning yang umum. Sebuah kasus yang ringan hanya mungkin memerlukan satu atau dua minggu istirahat, sementara kasus yang parah dapat mengakibatkan kerusakan hati dan kematian mungkin. Umumnya, sistem air memanfaatkan klorinasi , diawali dengan koagulasi , flokulasi , pengendapan dan penyaringan untuk menghapus virus. Merebus air Anda juga akan membunuh virus. Jika Anda akan menggunakan sistem air pribadi, Anda mungkin ingin memeriksa air sumur Anda untuk bakteri coliform. Jika ada sejumlah besar bakteri ini, ada kemungkinan paling kontaminasi dari limbah, dan air perlu dirawat.
3. Cacing:
Cacing adalah cacing parasit yang tumbuh dan berkembang biak dalam kotoran dan tanah basah. Mereka memasuki tubuh dengan membenamkan melalui kulit, atau dengan konsumsi dari worm di salah satu siklus hidup banyak fase nya . Telur dan bentuk larva dari cacing yang cukup besar untuk terjebak selama perawatan air konvensional, sehingga mereka cenderung tidak menjadi masalah dalam sistem air. Di samping itu, sebagian besar cacing ini tidak ditularkan melalui air, sehingga kemungkinan infeksi diminimalkan. Air minum biasanya tidak diuji untuk ini, karena mereka tidak dianggap banyak masalah di Amerika Serikat, mereka lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang.

Mikroorganisme di Air Kolam
1. Bakteri
Cyanobacteria adalah mikroorganisme yang sangat umum ditemukan dalam air. Warna air kebiruan-hijau di kolam atau selokan yang dikaitkan dengan organisme ini. Nostoc dan Anabaena adalah cyanobacteria umum yang ditemukan dalam air kolam. Bakteri spiroketa adalah sekelompok bakteri yang biasa juga ditemukan dalam air kolam. Namun, memiliki struktur yang berbeda dengan cyanobacteria, yaitu memiliki banyak rambut yang membuat meraka bergerak cepat.
a. Anabaena
adalah genus cyanobakteria filamentous atau ganggang hijau-biru,ditemukan sebagai plankton. Anabaena diketahui berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman tertentu seperti pakupakuan. terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin,yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan ternak dan hewan peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena telah digunakan dalam pertanaman padi sawah, sebagai penyedia pupuk alami yang efektif.
Beberapa Species yang diketahui adalah sebagai berikut : Anabaena aequalis, Anabaena affinis, Anabaena angstumalis, Anabaena angstumalis, Anabaena angstumalis marchica, Anabaena aphanizomendoides, Anabaena macrospora, Anabaena macrospora robusta, Anabaena azollae, Anabaena bornetiana, Anabaena catenula, Anabaena circinalis
2. Protozoa
Euglena adalah mikroorganisme di kolam yang bergerak dengan bantuan flagella. Amoeba bentuk kelompok lain protozoa yang bergerak dengan bantuan pseudopodia atau kaki palsu. Ciliates seperti paramecium, vorticella dan ophrydium bergerak dalam air dengan bantuan sejumlah kecil rambut mereka seperti struktur yang disebut silia.
3. Alga
Beberapa ganggang umum yang ditemukan dalam air tambak adalah Chlamydomonas, euglena dan spongomonas. Chlamydomonas berenang dengan bebas, sementara spongomonas menggunakan flagela mereka untuk mengumpulkan makanan bukan bergerak, dan hidup dalam matriks gelatin. Volvox merupakan alga yang hidup dalam koloni. Diatom, Spirogyra, oedogonium, cladophora, zygnema dan porphyridium adalah beberapa filamen jenis alga umum yang ditemukan dalam air.
4. Rotifer
Rotifera adalah jenis mikro-hewan multiseluler yang paling sering ditemukan di air tawar, walaupun beberapa bentuk juga disesuaikan untuk hidup di air asin laut dan samudra. Hewan ini mendapatkan nama mereka dari seberkas bulu mata yang hadir di depan tubuh di sekitar mulut mereka. Mereka menggunakan bulu mata mereka untuk mendorong diri sendiri dan juga makanan langsung ke dalam mulut mereka. Namun, tidak semua rotifera bergantung pada silia untuk bergerak. bentuk hidup bebas kebanyakan memiliki dua kaki seperti struktur di bagian belakang mereka dengan yang mereka melekatkan diri pada substrat sambil makan.
5. Ular naga
Hydra merupakan hewan air tawar yang paling sering ditemukan dalam air kolam. Hewan ini milik hydrozoa kelas anggota yang hidup terutama di air laut. Hydra merupakan hewan predator yang memburu mangsanya dengan bantuan sel penyengat khusus yang disebut cnidocytes. Sel-sel penyengat yang hadir dalam tentakel yang mengelilingi mulut. Pada ujung yang lain dari tubuh tubular hydra adalah disk basal atau kaki dengan yang hydra yang menempel pada dasar tersebut.

Mikroorganisme Air Yang Menguntungkan
Beberapa macam mikroorganisme air yang menguntungkan:
a. Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan utama ikan, sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Jenis-jenis mikroalgae misalnya : Chlorella, Hydrodyction, Pinnularia, Scenedesmus, Tabellaria.
b. Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad ”dekomposer”, artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada dalam badan air. Sehingga kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di dalam air secara biologis
c. Pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis dengan menghasilkan oksigen. Di dalam air, kegiatan fotosintesis akan menambah jumlah oksigen, sehingga nilai kelarutan oksigen akan naik/ber-tambah, ini yang diperlukan oleh kehidupan di dalam air.
d. Kehadiran senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi dimanfaatkan oleh jasad pemakai/konsumen. Tanpa adanya jasad pemakai kemungkinan besar akumulasi hasil uraian tersebut dapat mengakibatkan keracunan terhadap jasad lain, khususnnya ikan.
e. Anabaena memiliki kemampuan untuk memfiksasi nitrogen dan dapat kita tersebar luas di dalam air dan juga tanah yang lembab/basah. Spesies tertentu bersimbiosis dengan tanaman tingkat tinggi, seperti Anabaena azollae dalam spesies Azolla (paku air). Beberapa spesies telah berhasil digunakan dalam menyediakan oksigen pada pertanaman padi sawah

 Mikroorganisme Air Yang Merugikan
a. Yang paling dikuatirkan, bila di dalam badan air terdapat mikroba penyebab penyakit, seperti : Salmonella penyebab penyakit tifus/paratifus, Shigella penyebab penyakit disentribasiler, Vibrio penyebab penyakit kolera, Entamoeba penyebab disentriamuba.
b. Di dalam air juga ditemukan mikroba penghasil toksin seperti : Clostridium yang hidup anaerobik, yang hidup aerobik misalnya : Pseudomonas, Salmonella, Staphyloccus, serta beberapa jenis mikroalgae seperti Anabaena dan Microcystis
c. Sering didapatkan warna air bila disimpan cepat berubah, padahal air tersebut berasal dari air pompa, misal di daerah permukiman baru yang tadinya persawahan. Ini disebabkan oleh adanya bakteri besi misal Crenothrix yang mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri.
d. Di permukiman baru yang asalnya persawahan, kalau air pompa disimpan menjadi berbau (bau busuk). Ini disebabkan oleh adanya bakteri belerang misal Thiobacillus yang mempunyai kemampuan mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S.
e. Badan dan warna air dapat berubah menjadi berwarna hijau, biru-hijau atau warna-warna lain yang sesuai dengan warna yang dimiliki oleh mikroalgae. Bahkan suatu proses yang sering terjadi pada danau atau kolam yang besar yang seluruh permukaan airnya ditumbuhi oleh algae yang sangat banyak dinamakan blooming. Biasanya jenis mikroalgae yang berperan didalamnya adalah Anabaena flosaquae dan Microcystis aerugynosa. Dalam keadaan blooming sering terjadi kasus-kasus :
- Ikan mati, terutama yang masih kecil yang disebabkan karena jenis-jenis mikroalgae tersebut dapat menghasilkan toksin yang dapat meracuni ikan.
- Korosi atau pengkaratan terhadap logam (yang mengandung senyawa Fe atau S), karena di dalam massa mikroalgae penyebab blooming didapatkan pula bakteri Fe atau S penghasil asam yang korosif.

Untuk membunuh mikroorganisme air yang membahayakan manusia dengan desinfeksi klorin, filtrasi, radiasi ultraviolet atau ozonisasi.
1. Filter
Filtrasi tidak dapat mudah menghilangkan bakteri atau virus dari air minum. Fine filtrasi dapat menjadi alat yang sangat efektif dari berusaha keluar organisme besar seperti kista protozoa dan telur cacing, namun perlu dilengkapi dengan metode disinfeksi untuk menghilangkan bakteri. Beberapa perangkat filtrasi pada tingkat 0,25 mikron mutlak, dan lebih halus, mungkin efektif untuk menghilangkan bakteri, tetapi juga dapat menyebabkan penurunan tekanan air. Filter harus diperiksa dan diganti secara berkala.
2. Klorin
Desinfektan-menyebar peralatan harus otomatis, membutuhkan perawatan minimal dan memperlakukan semua air masuk rumah. Hal ini juga harus gagal-aman sehingga tidak mungkin untuk sadar menggunakan atau mengkonsumsi air yang tidak diobati. Ada banyak perangkat yang tersedia untuk mengeluarkan dosis klorin. Beberapa beroperasi dengan melepaskan pelet ke dalam sumur, yang lain menyuntikkan larutan klorin ke dalam garis air. Klorin adalah metode yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat untuk individu disinfektan pasokan air dan kota. Ia bisa menghancurkan bakteri dengan mengoksidasi enzim internal mereka. Namun, jika air memiliki tingkat organik tinggi, organik diklorinasi berbahaya (trihalomethanes) dapat dihasilkan. Beberapa bahan kimia organik terklorinasi diduga karsinogenik bagi manusia. sistem Klorinasi perlu diperiksa dan dipelihara secara teratur oleh pemilik rumah.
3. Yodium
Yodium secara kimiawi lebih stabil dari klorin tetapi lebih mahal. peralatan iodinasi biasanya dipasang di antara pompa dan memegang atau tangki tekanan, dan terus menerus aliran diukur tepat yodium terkonsentrasi dimasukkan ke dalam pipa air. Jenis peralatan mudah dioperasikan dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Yodium dapat memberi rasa sedikit ke air.

4. Cahaya Ultraviolet
Iradiasi ultraviolet akan membunuh bakteri dengan membuat perubahan fotokimia dalam DNA-nya. Tidak ada bahan kimia yang ditambahkan ke air dengan proses ini. Air minum ultraviolet Hampir semua unit terdiri dari satu atau lebih lampu ultraviolet biasanya tertutup di lengan kuarsa, sekitar yang aliran air. Lampu UV mirip dengan lampu neon dan lengan kuarsa sekitarnya setiap lampu melindungi lampu dari tindakan pendingin air. Pengaruh pembunuhan lampu berkurang ketika lampu suhu diturunkan. Air tanah biasanya suhu sepanjang tahun konstan dan sehingga memungkinkan untuk mengatur laju aliran yang tidak akan menyebabkan pendinginan berlebihan.
Efektivitas iradiasi UV tergantung pada intensitas cahaya, kedalaman paparan dan waktu kontak. Air lewat di lapisan tipis relatif di sekitar lampu, karena itu, aliran air harus diatur untuk memastikan bahwa semua organisme mendapatkan eksposur yang memadai berkurang. Jika air semua di keruh, atau jika kartu berisi jejak dari besi, efektivitas UV sangat . Dalam kasus tersebut, air harus disaring sebelum mencapai sistem UV. Unit iradiasi ultraviolet yang otomatis dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Ada beberapa tersedia secara komersial UV sistem yang dirancang untuk sumur rumah.
5. Ozon
Ozone mengandung tiga atom oksigen. Telah digunakan dalam pengolahan air sejak tahun 1903. Hal ini lebih efektif terhadap bakteri dan virus dari klorin dan tidak menambahkan bahan kimia untuk air. Ozon tidak bisa disimpan dan membutuhkan sebuah situs ozon generator-on. Secara umum, ozonisasi peralatan serta biaya operasi yang lebih tinggi daripada prosedur perawatan lainnya.
2.2 Tubuh sebagai media pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian menjadi besar. Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu sendiri. Pertumbuhan pada umumnya tergantung pada kondisi bahan makanan dan juga lingkungan. Apabila kondisi makanan dan lingkungan cocok untuk mikroorganisme tersebut, maka mikroorganisme akan tumbuh dengan waktu yang relatif singkat dan sempurna.Pertumbuhan mikroorganisme yang bersel satu berbeda dengan mikroorganisme yang bersel banyak (multiseluler). Pada mikroorganisme yang bersel satu (uniseluler) pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya sel tersebut. Setiap sel tunggal setelah mencapai ukuran tertentu akan membelah menjadi mikroorganisme yang lengkap, mempunyai bentuk dansifat fisiologis yang sama. Pertumbuhan jasad hidup, dapat ditinjau dari dua segi, yaitu pertumbuhan sei secara individu dan pertumbuhan kelompok sebagai satu populasi.
Pertumbuhan sel diartikan sebagai adanya penambahan volume serta bagian-bagian sel lainnya, yang diartikan pula sebagai penambahan kuantiatas isi dan kandungan didalam selnya. Pertumbuhan populasi merupakan akibat dari adanya pertumbuhan individu, misal dari satu sel menjadi dua, dari dua menjadi empat ,empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga berjumlah banyak.Pada mikroorganisme, pertumbuhan individu (sel) dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi. Sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu serta satu kesatuan populasi yang kemudian terjadi kadang-kadang karena terlalu cepat perubahannya, sulit untuk diamati dan dibedakan. Pada pertumbuhan populasi bakteri misalnya, merupakan penggambaran jumlah sel atau massa sel yang terjadi pada saat tertentu. Kadang-kadang didapatkan bahwa konsentrasi sel sesuai dengan jumlah sel perunit volume, sedang kerapatan sel adalah jumlah materi perunit volume.
Penambahan dan pertumbuhan jumlah sel mikroorganisme pada umumnya dapat digambarkan dalam bentuk kurva pertumbuhan. Kurva tersebut merupakan penjabaran dari penambahan jumlah sel dalam waktu tertentu, misal bernilai b, maka:
a. Pada generasi pertama, b = 1×2
b. Pada generasi kedua,b = 1×22
c. Pada generasi ke-n,b = 1x2n sehingga akhirnya: b=a x 2n
Dengan perhitungan logaritma, persamaan dapat dituliskan menjadi :
Log b = log 10a + alog 102
= log 10a + 0,301 n
= log 10b – log 10a
atau n = 0,301
Pertumbuhan bakteri dalam biak statik akan mengikuti kurva pertumbuhan. Jika bakteri ditanam dalam suatu larutan biak, maka bakteri akan terus tumbuh sampai salah satu faktor mencapai minimum dan pertumbuhan menjadi terbatas. Pertumbuhan biak bakteri dengan mudah dapat dinyatakan secara grafik dengan logaritme jumlah sel hidup terhadap waktu. Suatu kurva pertumbuhan punya bentuk sigmoid dan dapat dibedakan dalam beberapa tahap pertumbuhan. Ada beberepa tahap pertumbuhan yaitu : terdapat kurva pertumbuhan atau gambar.
-Tahap ancang-ancang yang mencakup interval waktu antara saat penanaman dan saat tercapainya kecepatan pembelahan maksimum, lamanya tahap ancang-ancang ini terutama tergantung dari biak wal, umur bahan yang ditanam dan juga dari sifat larutan biak.
-Tahap eksponensial; Pada tahap pertumbuhan eksponensial terciri oleh kecepatan pembelahan maksimum yang konstan kecepatan pembelahan diri sepanjang tahap log bersifat spesifik untuk tiap jenis bakteri dan tergantung lingkungan.
-Tahap stationer; Tahap ini dimulai kalau sel-sel sudah tidak tumbuh lagi. Kecepatan pertumbuhan tergantung dari kadar substrat, menurunnya kecepatan pertumbuhan sudah terjadi ketika kadar subtrat berkurang sebelum subtrat habis terpakai. Massa bakteri yang dicapai pada tahap stationer dinamakan hasil atau keuntungan.
-Tahap kematian; Pada tahap kematian dan sebab-sebab kematian sel bakteri dalam larutan biak normal masih kurang diteliti. Ada kemungkinan bahwa sel-sel dihancurkan oleh pengaruh enzim asal sel sendiri (otolisis)Pertumbuhan bakteri dalam biak sinambung tidak akan mengikuti kurva pertumbuhan.
2.3 Flora Normal dalam tubuh manusia
Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikrobe tidak hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikrobe yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal, atau mikrobiota. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mikrobiologi, 2008: 545)
Penggolongan Flora Normal Tubuh Manusia. Flora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1.    Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
Yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal. Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis, Pityrosporum ovale, Candida albicans. (massofa.wordpress.com, 2008)
2.    Mikroorganisme sementara (transient flora)
Yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit. (massofa.wordpress.com, 2008)
Peran Flora Normal Tubuh Manusia
Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor-faktor biologis seperti suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat-zat penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena hewan yang dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri.
Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan oleh produk metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin (bacteriocins). Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. (Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), 2005: 277-279)Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal.
Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk le dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen.  (Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), 2005: 279)
Streptococcus viridans, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung yang abnormal dan mengakibatkan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma. (Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI, Mikrobiologi Kedokteran, 1994: 30)
Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika  terdapat faktor-faktor predisposisi. (Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), 2005: 279)
Penyebaran dan Terjadinya Mikrobiota Manusia.
Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, mata, dan telinga. Organ-organ dan jaringan biasanya steril.
1.    Kulit
Kulit secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau dari benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit karena kulit tidak sesuai untuk pertumbuhannya. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mikrobiologi,  2008: 548)
2.    Hidung dan Nasofaring (“nasopharynx”)
Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus (S. epidermidis, S. aureus) dan streptokokus. (Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), 2005: 280)
3.    Mulut
Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikel-partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 549)
4.    Orofaring (“oropharinx”)
      Orofaring (bagian belakang mulut) juga dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. Tetapi kelompok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus α-hemolitik, yang juga dinamakan Streptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan adanya Branchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular-galur pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia).
5.    Perut
Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam hidroklorat di dalam sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera menurun kembali dengan disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun menurun. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 556)
6.    Usus Kecil
Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari) mengandung beberapa bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum atau usus halus kosong (bagian kedua usus kecil, di antara usus  dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies enterokokus, laktobasilus, dan difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil ini. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 556)
7.    Usus Besar
                 Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 556)
8.    Saluran Kemih Kelamin
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium terbilas oleh air seni.
9.    Mata (Konjungtiva) dan Telinga
Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Coynebacterium xerosis), S. epidermidis dan streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali juga ada. Flora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim. (Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s
10.  Bakteri di Darah dan jaringan
            Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadang-kadang karena manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada keadaan abnormal seperti adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah pada pembentukan koloni dan infeksi. (Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI, Mikrobiologi Kedokteran, 1994: 32)


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroba dapat hidup atau tumbuh berkembang di udara, air dan makanan. Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikrobe tidak hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikrobe yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal.

3.2 Saran
            Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada mahasiswa












Daftar Pustaka

Singleton, P. 1992. Introduction to Bacteria for Student of Biology Biotecnology and Medicine. New york: Academyc Press. Inc.
www.google.com/by zaifbio | MIKROBIOLOGI    
Suriawiria. 1993. Budi Daya Ikan dan Pengelolaannya. Jakarta: Penebar Swadaya

0 komentar

Posting Komentar