Followers

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar

]

Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Diposting oleh Unknown Rabu, 23 Oktober 2013

MAKALAH

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi,perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita, kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
A.     Pengertian Istirahat dan Tidur
Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas). (Narrow, 1967 : 1645) mengemukakan 6 (enam) ciri-ciri yang dialami seseorang berkaitan dengan istirahat.
Sebagian besar orang dapat istirahat sewaktu mereka :
  1. Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi
  2. Merasa diterima
  3. Mengetahui apa yang sedang terjadi
  4. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
  5. Mempunyai rencana-rencana kegiatan yang memuaskan
  6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
B. Pengertian Tidur
·         Tidur berasal dari kata bahasa latin "somnus" yang berarti alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran.
·         Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik (Lanywati, 2001)
·         Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami seseorang, yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton 1981 : 679)
C.Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktifitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur nesensefalon dan bagian atas pons. Selain itu, reticular activating system RAS (dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan latekolamin seperti norepineprin. Demikian juga pada saat tidur, kemungkinan disebabkan adanya pelepaan serum serotinin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar synchronizing regional (BSR), sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima dipusat otak dan sistem limbik. Dengan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.
B.     Jenis - Jenis Tidur
Berdasarkan proses tidur terdapat dua jenis tidur. Pertama, jenis tidur yang disebabkan menurunnya kegiatan di dalam sistem pengaktivasi retikularis atau disebut dengan tidur gelombang lambat (slow wave sleep) karena gelombang otaknya sangat lambat atau disebut tidur NREM (non rapid eye moverment). Kedua, jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran isyarat-isyarat abnormal dari dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara disebut dengan jenis tidur paradoks atau tidur REM (rapid eye moverment),
1.      Tidur gelombang lambat (Slow wave sleep)
Jenis tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam. Isrirahat penuh, dengan gelombang otak yang lebih lambat, tidur nyenyak. Ciri-ciri tidur nyenyak adalah menyegarkan, tanpa mimpi atau tidur dengan gelombang delta. Ciri lainnya berada dalam keadaan istirahat pemuh, tekanan darah menurun, frekuensi napas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi berkurang, metabolisme turun.
Perubahan selama proses NREM tampak melalui elektroensefalografi dengan mernperlihatkan gelombang otak berada pada setiap tahap tidur, yaitu: pertama, kewaspadaan penuh dengan gelombang beta yang berfrekuensi tinggi dan bervoltase rendah; kedua, istirahat tenang dapat diperlihatlcan pada gelombang alfa ketiga tidur ringan karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang bervoitase rendah; dan keempat, tidur nyenyak gelombang lambat dengan gelombang delta bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2 per detik.
Tahapan tidur jenis NREM
·         Tahap I
Tahap ini adalah tahap transisi antara bangi.rn dan tidur dengan ciri sebagai berikut: rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke samping, frekuensi Nadi dan napas sedikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama 5 menit.
·         Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi napas menurun. temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit
·         Tahap III
Tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi dan frekuensi napas dan proses tubuh lainnya lambat, disebabkan adanya dominasi sistem saraf parasimpatis sulit untuk bangun.
·         Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan pernapasan turun, jarang bergerak, dan sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun, dan tonus otot menurun.
2.      Tidur paradoks /tidur REM (rapid eye movement)
Tidur jenis ini dapat bcrlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5 - 20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi 80-100 menit, akan tetapi apabila kondisi orang sangat lelah maka awal tidur sangat cepat bahkan jemis tidur ini tidak ada. Ciri tidur REM adalah sebagai berikut:
a.       Biasanya disertai dengan mimpi aktif.
b.      Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak
c.       Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
d.      Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur
e.       Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
f.       Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan tidak teratur, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolisme meningkat.
g.       Tidur ini penting untuk kescimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori, dan adaptasi
Secara umum siklus tidur normal adalah sebagai berikut :
            BANGUN
           
NREM I                                                           REM

            NREM II                                  NREM II                      NREM II

            NREM III
                                                            NREM III
            NREM IV


C.Fungsi dan Tujuan Tidur
Fungsi dan tujuan masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Sclain itu, stres pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga menurun aktivitasnya. Energi yang tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang dipeerkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan kcaeimbangan di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesogaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat tierjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.
D. Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia tergantung pada tingkat perkembangan,
·         Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan tidur 14 - 18 jam/hr
·         1 bulan - 18 bulan Masa bayi 12 - 14 jam/ hari
·         18 bulan - 3 tahun Masa anak 11 - 12 jam/hari
·         3 tahun - 6 tahun Masa prasckolah 11 jam/hari
·         6 tahun - 12 tahun Masa sekolah 10 jam/ hari
·         12 tahun - 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
·         18 - 40 tahun Masa dewasa 7 - 8 jam/hari
·         40 tahun - 60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari
·         60 tahun keatas Masa dewasa tua 6 jam/hari
E.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas terscbut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Di antara faktor yang dapat memengaruhinya adalah :
1.      Penyakit
Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.
2.      Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan menc:apai kelelahan. Maka, orang tersebut akan lcbih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek.
3.      Stres psikologis
Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada sescorang akibat ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.
4.      Obat
Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepresan dapat menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat mcnekan REM sehingga mudah mengantuk.
5.      Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi maka sescorang tersebut akan mempercepat proses tcrjadinya tidur, karena dihasilkan triptofan yang merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang dicerna dapat membantu mudah tidur. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.
6.      Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur.
7.      Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, dapat memengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat mcnimbulkan gangguan proses tidur.
F. Masalah – Masalah pada Kebutuhan Istirahat dan Tidur
·         Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena factor mental seperti perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
1.      Insomnia inisial. Kesulitan untukmemulai tidur.
2.      Insomnia intermiten. Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga.
3.      Insomnia terminal. Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia antara lain dengan mengembangkan pola tidur-istirahat yang efektif melalui olahraga rutin, menghindari ransangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum tidur (mis; membaca, mendengarkan music),dan tidur jika benar-benar mengantuk.
·         Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (mis; tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (mis; mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (mis; mimpi buruk),dan lainnya (mis; bruksisme).

·         Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (mis; hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.

·         Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetik system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendali lainnya periode tidur REM. Alternatife pencegahannya adalah dengan obat-obatan, seperti; amfetamin atau metilpenidase, hidroklorida, atau dengan antidepresan seperti imipramin hidroklorida.


·         Apnea Tidur
Apnea saat tidur atau sleep apnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung.

·         Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dan kembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai resiko terjadinya cidera.

·         Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa faktor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.

·         Night Terrors
Adalah mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih, setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan.

·         Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila di lewati udara pernafasan.
Asuhan Keperawatan pada Masalah Istirahat dan Tidur
A.     Pengkajian keperawatan
1.      Riwayat tidur
a.       kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari
b.      Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya
c.       Kebiasaan/pun saat tidur
d.      Lingkungan tidur
e.       Dengan siapa pasien tidur
f.       Obat yang di konsumsi sebelum tidur
g.       Asupan dan stimulan
h.      Perasaan pasien mengenai tidurnya
i.        Apakah ada kesulitan tidur
j.        Apakah ada perubahan tidur

2.      Gejala Klinis
a.       Perasaan Lelah
b.      Gelisah
c.       Emosi
d.      Apetis
e.       Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak
f.       konjungtin merah dan mata perih
g.       Perhatian tidak fokus
h.      Sakit kepala

3.      Penyimpangan Tidur
Penyimpangan tidur meliputi perubahan tingkah laku dan auditorik, meningkatnya kegelisahan, gangguan persepsi, halusinasi visual dan auditorik, bingung dan disoreintasi tempat dan waktu, gangguan koordinasi, serta bicara rancu, tidak sesuai, dan intonasinya tidak teratur.

B.     Diagnosis Keperawatan
1.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme,kerusakan eliminasi,,pengaruh obat,imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
2.      Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk. tidur, henti nafas saat tidur,a(sleep apnea) dan keetidak mampuan mengawasi prilaku.
3.      Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4.      Gangguan ukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5.      Potensial cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
6.      Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur hipersomia.






C.     Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
·         Perencanan keperawatan berhubungan dengan cara untuk mempertahan kan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal.
Rencana Tindakan :
a.       Lakukan identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b.      Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c.       Tingkatkan aktivitas pada siang hari
d.      Coba untuk memicu tidur
e.       kurangi potensial cedera selama tidur
f.       Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.

D.     Pelaksanaan keperawatan
Tindakan keparawatan pada orang dewasa :
1.      Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a.       Bila terjadi pada pasien rawat inap,masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah sakit, maka :
·         Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas
·         Berikan obat analgrsik sesuai pro
·         Berikan linngkungan yang suportif
·         Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.
b.      Bila faktor insomnia maka :
·         Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur.
·         Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu siang dan sore hari.
·         Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
·         Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
·         Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.



c.       Bila terjadi somabulisme, maka :
·         Berikan rasa aman pada diri pasien
·         Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan.
·         Cegah timbulnya cidera.
d.      Bila terjadi enuresa, maka :
·         Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
·         Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum tidur.
·         Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.
e.       Bila terjadi Narkolepsi, maka :
·         Berikan obat kelompok Amfetamin /kelomppok Metilfenidat hidroklorida (ritalin) Untuk mengendalikan narkolepsi

2.      Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur.
·         Tutup pintu kamar pasien
·         Pasang kelambu/garden tempat tidur
·         Matikan pesawat telapon
·         Bunyikan musik yang lembut
·         Redupkan atau matikan lampu
·         Kurangi jumlah stimulus
·         Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok.

3.      Meningkatkan aktivitas pada siang hari :
·         Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
·         Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari.

4.      Membuat Pasien untuk memicu tidur.
·         Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
·         Anjurkan pasien minum susu hangat.
·         Anjurkan pasien membaca buku
·         Anjurkan pasien menonton televisi
·         Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
·         Anjurkan pasien embersihkan muka sebelum tidur
·         Anjurkan pasien membersuihkan tempat tidur



5.      Mengurangi potensial cedera sebelum tidur
• Gunakan cahaya lampu malam.
• Posisikan tempat tidur yang rendah.
• Letakkan bel dekat pasien.
• Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
• Gantungkan selang Drainase di tempat tidur dan cara memindahkannya bila pasien memekainnya.
6.      Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.
• Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah.
• Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam.
• Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
• Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.
Tindakan Keperawatan Pada Anak
1.      Masa Neonatus Dan bayi
·         Beri sprai kering dan tebal untuk menutupi perlak.
·         Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak.
·         Atur suhu ruangan menjadi 18o-21o C pada malam dan 15,5o-18o C pada siang.
·         Berikan cahaya lampu yang lembut
·         Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering.
·         Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi.

2.      Masa Anak
·         Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
·         Tempel jadwal tidur
·         Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
·         Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.

3.      Masa Sebelum Sekolah
·         Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
·         Tempel jadwal tidur
·         Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
·         Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita
·         Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
·         Berikan rasa aman dan nyaman
·         Nyalakan lampu agak terang

4.      Masa Sekolah
·         Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya banyak beraktivitas.

5.      Masa remaja
·         Usia ini sering memrlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk berias dan membersihkan diri

6.      Masa Dewasa (Muda, Paruah Baya, dan Tua)
a)      Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur.
·         Berikan hiburan.
·         Kurangi rasa nyeri.
·         Bersihkan tempat tidur.
b)      Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat.
·         Berikan selimut sehingga tidak kedinginan.
·         Anjurkan pasien latihan relaksasi.
·         Berikan makan ringan atau susu hangnt sebelum tidur.
·         Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
·         Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.

E.     Evaluasi Keperawatan
1.      Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2.      Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3.      Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4.      Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.

Daftar Pustaka
·         Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis: A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakrata : EGC : 2004
·         Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 1 Edisi , Potter & Perry, Jakarta : EGC.

0 komentar

Posting Komentar